Bisnis Rokok Herbal Rambah Kota Ledre
Rabu, 25 Juli 2012 19:00:49
Reporter: M. Yazid
blokBojonegoro.com - Rokok, lintingan tembakau berukuran sekitar lima centimeter ini nampak bagai "tuhan" bagi penikmatnya. Tak ayal, meski bahaya bagi kesehatan seringkali mengintai perokok, namun kenikmatan merokok seringkali mambuat bahaya yang ada tak dihiraukan. Namun, saat ini beberapa pengusaha rokok mulai mengembangkan bisnis rokok herbal, rokok yang diklaim memiliki campuran yang mampu menetralkan kandungan Tar dan Nikotin dalam tembakau. Dan rokok ini pun sudah merambah ke Kabupaten Bojonegoro.
Salah satunya bisnis Rokok Herbal yang berpusat di Desa Tepelan, Kecamatan Kapas, Kabupaten Bojonegoro. Saat melintas di jalan poros Desa Tapelan dari kejauhan nampak papan bertuliskan "Rokok Herbal". Papan tersebut berada tepat di depan rumah Ruslan, masyarakat desa setempat yang menekuni bisnis distributor rokok herbal.
Saat ditanya lebih jauh terkait bisnis Rokok Herbal yang dikelolanya, anak dari Pak Ruslan, Hafidz menjelaskan, kurang lebih selama setahun belakangan ini, rokok herbal merambah di Kabupaten Bojonegoro, selain di Bojonegoro juga ada di kabupaten lain, seperti Purwosari, Blora dan Lamongan. "Kalau produsennya bisa ditemui di Yogyakarta," ujarnya.
Kepada blokBojonegoro.com Hafid mengatakan, sekarang ini sudah ada sekitar 30 agen yang mendistribusikan ke toko-toko dan juga ke Apotek yang ada di Kota Ledre. "Namun, yang paling mudah langsung ke masyarakat penikmat rokok," jelasnya.
Ditambahkan, awalnya ia tahu tentang produk Rokok Herbal saat menempuh pendidikan perguruan tinggi di Kota Pelajar, Yogyakarta. "Ketika itu paman saya tahu kalau ada produk rokok herbal. Kemudian saya disarankan, untuk menjadi distributor rokok itu di Bojonegoro," terang Hafidz.
Bermodalkan Rp5 juta, sekarang ini omzet perminggunya mencapai sekitar Rp2 juta. Padahal, dari kantor kalau harga resminya Rp12.000, tapi dari distributor miliknya ia hanya menjual dengan mematok harga Rp10.000 - Rp11.000.
Sekarang ini, sudah ada 5 produk rokok herbal yang dapat dinikmati para penikmat rokok di Bojonegoro. Antara lain Rokok Herbal Kretek Gold, Rokok Herbal Kretek, Rokok Herbal Filter, Rokok Herbal Energi Positif dan Rokok Herbal Mild.
Hafidz mengaku awalnya masyarakat memang tidak percaya dengan khasiat yang ada pada rokok herbal ini, namun setelah mencoba mereka baru merasa ada perbedaaan dengan rokok-rokok biasa. Menurutnya, rokok herbal ini mempunyai manfaat berbeda dengan rokok biasanya, karena rokok berkhasiat meringankan penyakit asma. "Selain itu juga bisa mengurangi risiko penyakit jantung dan asapnya juga bisa menetralisir racun-racun yang terdapat dalam darah dan organ tubuh," pungkasnya. [zid/lis]
blokBojonegoro.com - Rokok, lintingan tembakau berukuran sekitar lima centimeter ini nampak bagai "tuhan" bagi penikmatnya. Tak ayal, meski bahaya bagi kesehatan seringkali mengintai perokok, namun kenikmatan merokok seringkali mambuat bahaya yang ada tak dihiraukan. Namun, saat ini beberapa pengusaha rokok mulai mengembangkan bisnis rokok herbal, rokok yang diklaim memiliki campuran yang mampu menetralkan kandungan Tar dan Nikotin dalam tembakau. Dan rokok ini pun sudah merambah ke Kabupaten Bojonegoro.
Salah satunya bisnis Rokok Herbal yang berpusat di Desa Tepelan, Kecamatan Kapas, Kabupaten Bojonegoro. Saat melintas di jalan poros Desa Tapelan dari kejauhan nampak papan bertuliskan "Rokok Herbal". Papan tersebut berada tepat di depan rumah Ruslan, masyarakat desa setempat yang menekuni bisnis distributor rokok herbal.
Saat ditanya lebih jauh terkait bisnis Rokok Herbal yang dikelolanya, anak dari Pak Ruslan, Hafidz menjelaskan, kurang lebih selama setahun belakangan ini, rokok herbal merambah di Kabupaten Bojonegoro, selain di Bojonegoro juga ada di kabupaten lain, seperti Purwosari, Blora dan Lamongan. "Kalau produsennya bisa ditemui di Yogyakarta," ujarnya.
Kepada blokBojonegoro.com Hafid mengatakan, sekarang ini sudah ada sekitar 30 agen yang mendistribusikan ke toko-toko dan juga ke Apotek yang ada di Kota Ledre. "Namun, yang paling mudah langsung ke masyarakat penikmat rokok," jelasnya.
Ditambahkan, awalnya ia tahu tentang produk Rokok Herbal saat menempuh pendidikan perguruan tinggi di Kota Pelajar, Yogyakarta. "Ketika itu paman saya tahu kalau ada produk rokok herbal. Kemudian saya disarankan, untuk menjadi distributor rokok itu di Bojonegoro," terang Hafidz.
Bermodalkan Rp5 juta, sekarang ini omzet perminggunya mencapai sekitar Rp2 juta. Padahal, dari kantor kalau harga resminya Rp12.000, tapi dari distributor miliknya ia hanya menjual dengan mematok harga Rp10.000 - Rp11.000.
Sekarang ini, sudah ada 5 produk rokok herbal yang dapat dinikmati para penikmat rokok di Bojonegoro. Antara lain Rokok Herbal Kretek Gold, Rokok Herbal Kretek, Rokok Herbal Filter, Rokok Herbal Energi Positif dan Rokok Herbal Mild.
Hafidz mengaku awalnya masyarakat memang tidak percaya dengan khasiat yang ada pada rokok herbal ini, namun setelah mencoba mereka baru merasa ada perbedaaan dengan rokok-rokok biasa. Menurutnya, rokok herbal ini mempunyai manfaat berbeda dengan rokok biasanya, karena rokok berkhasiat meringankan penyakit asma. "Selain itu juga bisa mengurangi risiko penyakit jantung dan asapnya juga bisa menetralisir racun-racun yang terdapat dalam darah dan organ tubuh," pungkasnya. [zid/lis]
Geen opmerkings nie:
Plaas 'n opmerking